Wednesday, 8 March 2017

peran guru dalam metode pembelajaran



PERAN DAN TUJUAN GURU DALAM METODE PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


MAKALAH
Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Metode Pengajaran Pendidikan Agama Islam

Oleh :
Nugroho Dwi Ningtias
Y u n u s

Dosen Pembimbing :
Asman, S.Pd.M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
DDI PASANGKAYU

2017



KATA PENGANTAR
بِسْمٍ اللهِ ارّحْمَنِ ارّحِيْمِ
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT tuhan seru sekalian alam yang telah menurunkan cahaya (ilmu pengetahuan Agama) kepada hambanya sebagai petujuk jalan yang lurus untuk mengarungi samudra kehidupan yang senantiasa dilanda ombak tanpa henti. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kehadirat junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sebagai Nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah di muka bumi ini. Rasulullah SAW juga sebagai panutan mulia ummat manusia di dunia baik yang beragama Islam maupun yang bukan.
Sadar akan tugas kita sebagai manusia yang mau tidak mau nantinya akan menjadi cerminan bagi generasi selanjutnya dalam hal ini kita akan menjadi Guru baik sebagai Guru kodrati maupun sebagai Guru profesi. Maka kami merasa perlu untuk banyak mengkaji bagaimana tugas dan tanggung jawab seorang Guru itu. Apalagi status kami sebagai mahasiswa yang berproses di fakultas Tarbiyah yang out-putnya nanti sebagai guru maka sangat perlu bagi kami untuk memperbanyak kajian tentang peran dan fungsi guru, salah satunya di implementasikan dalam sebuah tulisan makalah singkat ini.
Terima kasih banyak kami ucapkan kepada Dosen pembimbing, Sahabat-sahabat setingkat dan para senior yang telah membimbing dalam penulisan makalah ini. Selanjutnya sadar akan eksistensi kami yang hanya sebagai manusia biasa yang memiliki sifat alamiah yaitu lupa dan tidak luput dari kesalahan kesalahan. Maka kami mengharapkan kepada semua pihak yang menyempatkan membaca tulisan ini untuk memberikan pesan dan kritik yang membangun untuk perbaikan, dan pengembangan karya tulis kami selanjutnya
Baras 05 Maret 2017

Penulis



A. PENDAHULUAN
            Sejak mengenal yang namanya Pendidikan mulai saat berproses di bangku SD sampai sekolah menengah atas (SMA) kita tidak pernah lepas yang namanya guru. Yang selalu memberikan bimbingan, nasehat, materi pelajaran, bahkan guru yang telah membentuk karakter kita sehingga mempunyai sifat yang disebut manusia bersifat manusia. Sehingga tidak heran menurut Sartono di dalam lagu Himne Guru. Guru disebut sebagai Pahlawan tanpa tanda jasa.
            Guru adalah media atau bahasa Arabnya disebut washilah merupakan perantara Allah SWT yang bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan kepada hambanya yang berproses sebagai peserta didik. Tugasnya Adalah memberikan bimbingan, pelajaran, dan pelatihan kepada peserta didiknya. Pengertian diatas muncul apabila kita memandang guru hanya sebagai guru kodrati. Baik guru itu adalah orang tua kita, guru di sekolah, guru yang tokoh masyarakat. Dan sosok seseorang yang menjadi tauladan.
            Disamping berperan sebagai perantara yang bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan guru jika dipandang sebagai profesi maka guru mempunyai tugas yang lebih yaitu guru bertugas sebagai konseptor, motivator, administator, pengelolah kelas, inspirator dan lain lain.
B. RUMUSAN MASALAH
            Sesuai dengan latar belakang masalah di atas kita bisa menarik benang merah untuk dijadikan rumusan pokok  pembahasan pada masalah. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
A.    Bagaimanakah hakikat guru itu.?
B.     Bagaimanakah peran dan tujuan guru dalam metode pengajaran PAI.?
1

C. PEMBAHASAN



a. Hakikat Guru
            Menurut pandangan tradisional, Guru adalah seorang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan. Salman Rusydie mengatakan bahwa pengertian Guru dapat dilihat pada dua sisi. Pertama, secara sempit Guru adalah orang yang orang yang berkewajiban mewujudkan program kelas, yakni orang yang kerjanya mengajar dan membarikan pengajaran di kelas. Kedua, secara luas, Guru adalah orang oyang bekerja dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu peserta didik  dalam mencapai kedewasaan masing masing. Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensinya. Baik potensi sikap (afektif), pengetahuan, (kognitif), maupun keterampilan, (psikomotorik).[1]
            Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai makna atau definisi Guru, satu hal yang perlu diketahui bahwa Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh proses pembelajaran peserta didik. Keberadaan Guru dalam pembelajaran di sekolah dan madrasah masih tetap memegang peranan yang sangat penting. Bagaimana pun hebatnya perkembangan sains dan tekhnologi, peran Guru akan tetap diperlukan. Peran tersebut belum dapat di ganti dan diambil alih oleh apapun. Hal ini disebabkan karena masih banyak unsur-unsur manusiawi, sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan, dan lain lain yang tidak dapat diganti oleh unsur lain. proses pembelajaran secara langsung dari Guru dapat menyangkut banyak hal, seperti tentang masalah pengetahuan, kepribadian, mental, sikap,  perilaku, keterampilan, dan sebagainya.[2]
2
            Dalam proses pendidikan Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia melalui proses pembelajaran. Profesi Guru mempunyai tugas untuk mendidik, mengajar, dan  meelatih, mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, seorang Guru dituntu untuk beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu. Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme Guru. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh Guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, tugas yang berat dari seorang Guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh Guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi.[3]
            Proses pendidikan dalam kegiatan pembelajaran, akan bisa berjalan dengan lancar, kondusif, interktif, dan lain sebagainya apabila dilandasi oleh dasar kurikulum yang baik dan benar pada dimensi yang lain. Pendidikan bisa dijalankan dengan baik ketika kurikulum menjadi penyangga utama dalam proses pendidkan. Dan, proses pendidikan dapat dicapai secara optimal bila di dukung oleh sumber daya Guru yang profesional. Oleh karena itu kurikulum da Guru ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan dalam mendorong pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran di kelas.
            Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, Guru mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembelajaran dan Guru menjadi eksekutif utama dalam kurikulum. Untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran, Guru berupaya menyampaikan sejumlah isi kurikulum kepada peserta didik melalui proses dan strategi tertentu, serta melaksanakan evaluasi untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran. Guru merupakan ujung tombak dari implementasi kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Seberapa besar tingkat pencapaian target atau tujuan kurikulum pendidikan, sangat ditentukan pula oleh seberapa besar tingkat pemahaman dan peenguasaan Guru secara konseptual da teknis im plementatif terhadap kurikulum itu.[4]
b. Peran dan Tujuan Guru dalam Metode Pengajaran PAI
            Peranan merupakan merupakan pola tingkah laku seseorang petugas yang merupakan ciri pokok sesuai dengan tugas dan  fungsinya masing masing untuk mencapai tujuan. Peranan seseorang petugas, sangat erat kaitannya dengan fungsinya masing masing. Dalam hal ini seorang Guru dengan peranannya sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih memiliki yang tugasnya untuk mendidik, membimbing dan melatih bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, kecerdasan dan pola tingkah laku yang baik pada peserta didik. Maka dari itu seorang Guru harus kaya akan berbagai macam metode dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
            Secara etimologi metode berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu method yang berarti suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Apabila metode disandingkan dengan kata pembelajaran, maka berarti suatu cara atau sistem yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat mengetahui, menguasai dan mempergunakan bahan pelajaran tertentu.[5]
            Metode dapat juga diartikan sebagai suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab metode disebut thariqat adalah jalan atau cara yang teratur dan berfikir baik untuk mencapai maksud. Sehingga dapat difahami bahwa metode pembelajaran adalah suatu jalan atau cara yang dilalui untuk menyajikan bahan ajar agar mencapai tujuan pelajaran.[6]
            Terkait dengan deskriptif di atas maka seorang Guru harus mempunyai atau menguasai beberapa metode pengajaran terutama dalam pengajaran PAI agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang efektif baik dalam hal mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan kemampuan psikomotorik siswa sehingga tujuan pembelajaran benar benar tercapai. Adapun berapa tujuan Guru dalam metode pengajaran PAI adalah sebagai berikut

1. Guru Sebagai Konseptor
            Artinya seorang Guru harus mampu membaca psikologis para peserta didiknya dengan tujuan agar mampu membuat konsep metode pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didiknya, Konsep dan metode ini juga harus dikorelasikan dengan tujuan pengajaran dan jenis mata pelajaran. misalnya ketika kita ingin mengajarkan bahasa arab sangat tidak efektif sekali apabila di dalamnya kita menggunakan metode ceramah. Karena bahasa arab tujuannya untuk menumbuhkan penguasaan berbicara, menerjemahkan, dan memahami bahasa arab maka metode yang digunakan oleh seorang Guru adalah metode tanya jawab, metode menghafal, metode demonstrasi, metode bermain peran, metode latihan, dan lain lain.
2. Guru Berperan Sebagai Informator
 Sebagai informator Guru bertujuan untuk menyampaikan informasi yang up to date yang berfungsi untuk menunjang materi materi pengajaran. Contohnya dalam mengajarkan tentang Bahasa Arab seorang Guru harus bisa menyampaikan tentang informasi keunggulan yang dimiliki seseorang ketika menguasai bahasa arab dengan mengambil contoh pada orang orang yang telah sukses, selain itu sebagai informator juga berarti Guru harus melaksanakan cara-cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
3. Organisator
Sebagai organisator seorang Guru harus mampu mengelolah dan mengatur situasi belajar yang kondusif, dalam mengelolah kelas seorang Guru harus memiliki strategi yang baik agar mampu menguasai kelas dan menciptakan suasana nyaman. Sebagai Organisator berarti Guru juga memiliki kegiatan pengelolaan aktivitas akademik, menyusun tata tertib kelas, menyusun kalender akademik dan sebagainya. Semua diorganisasikan sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa.[7]
4. Motivator
Sebagai motivator Guru bertujuan untuk mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, Guru dapat menganalisis motiv-motiv yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Setiap saat Guru harus bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatif tidak mustahil ada diantara anak didik yang malas belajar dan sebagainya.[8]
5. Inisiator
Dalam peranannya sebagai inisiator Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan. sehingga prosesnya tidak ketinggalan zaman dan mengalami perkembangan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.[9]
6. Fasilitator
Sebagai fasilitator Guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia, menyebabkan anak didik malas belajar. Oleh karena  itu  menjadi  tugas  Guru  bagaimana  menyediakan   fasilitas, sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan anak didik.[10]
7. Pembimbing.
Berarti kehadiran Guru di sekolah adalah untuk membimbing siswa menjadi manusia dewasa yang berprilaku secara mandiri, awalnya siswa tergantung pada bantuan Guru karena kekurangmampuannya. Namun dengan bimbingan Guru, rasa ketergantungan tersebut semakin berkurang dikarenakan tingkat kedewasaan telah berkembang sehingga nantinya mampu berdiri sendiri (mandiri) dalam belajar.[11]
8. Demonstrator
Berarti Guru harus memperjelas penjelasannya melelui peragaan alat dan gerak-gerak ritme tubuh sehingga memudahkan pemahaman siswa, dengan demikian Guru dapat membantu memperjelas pemahaman siswa sehingga diharapkan adanya kesejalanan antara keinginan Guru dan pemahaman siswa dan diantara mereka tidak terjadi salah pengertian.[12]
9.  Pengelola kelas
Berarti Guru berperan dalam mengelola proses pembelajaran. Ia hendaknya mengatur penempatan masing-masing siswa sesuai dengan proporsinya, menjadi dari kegaduhan dan membuat suasana kelas semakin menyenangkan sehingga aktivitas mengajar semakin optimal.[13]
10. Mediator
Berarti Guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup terhadap penggunaan berbagai jenis media pendidikan sebagai alat komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar (PBM) sehingga dapat membantu memperjelas eksplanasi dan sebagai jalan pemecahan masalah.[14]
11. Supervisor
Berarti Guru harus membantu memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pembelajaran. Untuk itu teknik-teknik supervisi harus dikuasai oleh Guru sehingga akan membantu memperbaiki situasi dan kondisi belajar mengajar. Teknik-teknik tersebut dapat diperoleh melalui jabatan, pengalaman, pendidikan, kecakapan dan ketrampilan-ketrampilan yang dimilikinya serta sifat-sifat kepribadian yang menonjol.[15]

12. Evaluator
Guru bertugas menilai aspek-aspek instrinsik (kepribadian) dan ekstrinsik yang mengarah kepada pencapaian prestasi verbal siswa. Keduanya bermanfaat bagi perkembangan jiwa dan prilaku mereka dalam pencapaian prestasi yang optimal.[16] Hasil dari evaluasi ini kemudian menjadi landasan untuk guru dalam pembelajaran selanjutnya.
13. Administrator
            Dalam hal ini seorang guru selain mengajar dan mengatur dan mengatur strategi belajar guru juga harus mempunyai catatan- ctatan setiap mengejar misalnya guru membuat silabus dan RPP yang menjadi pedoman dalam melakukan pembelajaran.  guru juga harus mempunyai data data lengkap tentang murid muridnya sehingga guru tau betull psikologis peserta didiknya.




D. KESIMPULAN
            Guru merupakan seseorang yang bertugas untuk menyampaikan informasi, pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan kepada peserta didiknya. Maka dari itu gurulah orang orang yang bertanggung jawab dalam perkembangan potensi peserta didik secara menyeluruh pertama potensi pengetahuan. Bagaimana strategi atau metode yang digunakan seorang guru untuk mengupayakan peserta didik yang semula tidak mengetahui tetang sesuatu akhirnya bisa mengetahui, potensi sikap bagaimana seorang guru mampu mendidik peserta didik, sehingga yang semula peserta didik tidak mempunyai adab atau sopan santun akhirnya menjadi siswa yang beradab. Ketiga pengembangan potensi keterampilan peserta didik sehingga setelah melelui pendidikan peserta didik mempunyai keterampilan untuk berkreasi.
            Selain peran guru menyampaikan materi pelajaran seorang guru juga berpenran mengatur strategi pembelajaran karena dalam pendidikan ada salah satu komponennya yang disebut metode pembelajaran. Metode pembelajaran tentunya dijalankan oleh seorang seorang gur. Adapun peran guru dalamm metode pembelajaran adalah sebagai informator, sebagai motivator, sebagai iisiator, sebagai administrator, sebagai mediator, supevisor, pengelolah kelas, demonstrator, dan lain lain.
9

 



DAFTAR PUSTAKA
Arief , Arifuddin M. The Magic Of Theaching. Hakim Publishing Bandung. tahun 2013
                           , Emi Indra, 5 rukun pembelajaran kurikulum 2013, Endece Press, Palu Barat, Tahun 2014
Nasih, Ahmad Munjin, Lilik Nur Kholidah. Metode dan  Tekhnik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Refika Aditama. Bandung. Tahun 2013
Tikus. Peranan dan Fungsi Guru PAI dalam Proses Belajar. http://perahujagad.blogspot.co.id/2012/06/peran-dan-fungsi-Guru-pai-dalam-proses.html.
10



[1] Arifuddin M. Arief, The Magic Of Theaching, Hakim Publishing, Bandung, tahun 2013, H. 12
[2] Arifuddin M. Arief, Emi Indra, 5 rukun pembelajaran kurikulum 2013, Endece Press, Palu Barat, Tahun 2014, H. 21-22
[3] Ibid, H. 25
[4] Ibid, H. 23
[5] Ahmad Munjin Nasih, Lilik Nur Kholidah, Metode dan  Tekhnik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Refika Aditama, Bandung, Tahun 2013, H.29
[6] Ibid
[7] Tikus, Peranan dan Fungsi Guru PAI dalam Proses Belajar, http://perahujagad.blogspot.co.id/2012/06/peran-dan-fungsi-Guru-pai-dalam-proses.html, diakses pada tanggal 02 maret 2017
[8] Ibid 
[9] ibid
[10] Rahmat widodo, Peranan Guru pendidikan Agama Islam, http://pendidikanmendows.blogspot.co.id/2015/10/peranan-Guru-pendidikan-agama-islam.html, diakses tanggal 03 maret 2017
[11] ibid
[12] ibid
[13] Berwandi, Tugas dan Fungsi Guru Agama Islam, http://oktanovia-berwandi.blogspot.co.id/2013/10/fungsi-dan-tugas-Guru-agama-islam.html, diakses tanggal 02 maret tahun 2017
[14] ibid
[15] ibid
[16] ibid

Labels: , ,