peran guru dalam metode pembelajaran
PERAN
DAN TUJUAN GURU DALAM METODE PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MAKALAH
Makalah Ini
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Metode Pengajaran
Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Nugroho Dwi
Ningtias
Y u n u s
Dosen
Pembimbing :
Asman,
S.Pd.M.Pd
SEKOLAH TINGGI ILMU
TARBIYAH
DDI PASANGKAYU
2017
KATA
PENGANTAR
بِسْمٍ اللهِ ارّحْمَنِ ارّحِيْمِ
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT tuhan seru sekalian alam
yang telah menurunkan cahaya (ilmu pengetahuan Agama) kepada hambanya sebagai
petujuk jalan yang lurus untuk mengarungi samudra kehidupan yang senantiasa
dilanda ombak tanpa henti. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan
kehadirat junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sebagai Nabi dan rasul terakhir
yang diutus oleh Allah di muka bumi ini. Rasulullah SAW juga sebagai panutan
mulia ummat manusia di dunia baik yang beragama Islam maupun yang bukan.
Sadar akan tugas kita sebagai manusia yang mau tidak mau nantinya akan
menjadi cerminan bagi generasi selanjutnya dalam hal ini kita akan menjadi Guru
baik sebagai Guru kodrati maupun sebagai Guru profesi. Maka kami merasa perlu
untuk banyak mengkaji bagaimana tugas dan tanggung jawab seorang Guru itu.
Apalagi status kami sebagai mahasiswa yang berproses di fakultas Tarbiyah yang
out-putnya nanti sebagai guru maka sangat perlu bagi kami untuk memperbanyak
kajian tentang peran dan fungsi guru, salah satunya di implementasikan dalam
sebuah tulisan makalah singkat ini.
Terima kasih banyak kami ucapkan kepada Dosen pembimbing, Sahabat-sahabat
setingkat dan para senior yang telah membimbing dalam penulisan makalah ini.
Selanjutnya sadar akan eksistensi kami yang hanya sebagai manusia biasa yang
memiliki sifat alamiah yaitu lupa dan tidak luput dari kesalahan kesalahan.
Maka kami mengharapkan kepada semua pihak yang menyempatkan membaca tulisan ini
untuk memberikan pesan dan kritik yang membangun untuk perbaikan, dan
pengembangan karya tulis kami selanjutnya
Baras 05 Maret 2017
Penulis
A.
PENDAHULUAN
Sejak mengenal yang namanya Pendidikan
mulai saat berproses di bangku SD sampai sekolah menengah atas (SMA) kita tidak
pernah lepas yang namanya guru. Yang selalu memberikan bimbingan, nasehat,
materi pelajaran, bahkan guru yang telah membentuk karakter kita sehingga
mempunyai sifat yang disebut manusia bersifat manusia. Sehingga tidak heran
menurut Sartono di dalam lagu Himne Guru. Guru disebut sebagai Pahlawan tanpa
tanda jasa.
Guru adalah media atau bahasa
Arabnya disebut washilah merupakan perantara Allah SWT yang bertugas
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada hambanya yang berproses sebagai peserta
didik. Tugasnya Adalah memberikan bimbingan, pelajaran, dan pelatihan kepada
peserta didiknya. Pengertian diatas muncul apabila kita memandang guru hanya
sebagai guru kodrati. Baik guru itu adalah orang tua kita, guru di sekolah,
guru yang tokoh masyarakat. Dan sosok seseorang yang menjadi tauladan.
Disamping berperan sebagai perantara
yang bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan guru jika dipandang sebagai profesi
maka guru mempunyai tugas yang lebih yaitu guru bertugas sebagai konseptor,
motivator, administator, pengelolah kelas, inspirator dan lain lain.
B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang masalah
di atas kita bisa menarik benang merah untuk dijadikan rumusan pokok pembahasan pada masalah. Adapun rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut
A. Bagaimanakah hakikat guru itu.?
B. Bagaimanakah peran dan tujuan guru dalam metode
pengajaran PAI.?
1
|
C. PEMBAHASAN
Menurut
pandangan tradisional, Guru adalah seorang yang berdiri di depan kelas untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan. Salman Rusydie mengatakan bahwa pengertian Guru
dapat dilihat pada dua sisi. Pertama, secara
sempit Guru adalah orang yang orang yang berkewajiban mewujudkan program kelas,
yakni orang yang kerjanya mengajar dan membarikan pengajaran di kelas. Kedua, secara luas, Guru adalah orang
oyang bekerja dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang ikut bertanggung
jawab dalam membantu peserta didik dalam
mencapai kedewasaan masing masing. Guru adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh
potensinya. Baik potensi sikap (afektif), pengetahuan, (kognitif), maupun
keterampilan, (psikomotorik).[1]
Terlepas
dari perbedaan pendapat mengenai makna atau definisi Guru, satu hal yang perlu
diketahui bahwa Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh
proses pembelajaran peserta didik. Keberadaan Guru dalam pembelajaran di
sekolah dan madrasah masih tetap memegang peranan yang sangat penting.
Bagaimana pun hebatnya perkembangan sains dan tekhnologi, peran Guru akan tetap
diperlukan. Peran tersebut belum dapat di ganti dan diambil alih oleh apapun.
Hal ini disebabkan karena masih banyak unsur-unsur manusiawi, sikap, sistem
nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan, dan lain lain yang tidak dapat diganti
oleh unsur lain. proses pembelajaran secara langsung dari Guru dapat menyangkut
banyak hal, seperti tentang masalah pengetahuan, kepribadian, mental, sikap, perilaku, keterampilan, dan sebagainya.[2]
2
|
Proses
pendidikan dalam kegiatan pembelajaran, akan bisa berjalan dengan lancar,
kondusif, interktif, dan lain sebagainya apabila dilandasi oleh dasar kurikulum
yang baik dan benar pada dimensi yang lain. Pendidikan bisa dijalankan dengan
baik ketika kurikulum menjadi penyangga utama dalam proses pendidkan. Dan,
proses pendidikan dapat dicapai secara optimal bila di dukung oleh sumber daya Guru
yang profesional. Oleh karena itu kurikulum da Guru ibarat dua sisi mata uang
yang tidak bisa dipisahkan dalam mendorong pencapaian tujuan pendidikan dan
pembelajaran di kelas.
Dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, Guru mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan pembelajaran dan Guru menjadi eksekutif utama dalam kurikulum.
Untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran, Guru berupaya menyampaikan
sejumlah isi kurikulum kepada peserta didik melalui proses dan strategi
tertentu, serta melaksanakan evaluasi untuk mengetahui proses dan hasil
pembelajaran. Guru merupakan ujung tombak dari implementasi kurikulum yang
ditetapkan pemerintah. Seberapa besar tingkat pencapaian target atau tujuan
kurikulum pendidikan, sangat ditentukan pula oleh seberapa besar tingkat
pemahaman dan peenguasaan Guru secara konseptual da teknis im plementatif
terhadap kurikulum itu.[4]
b.
Peran dan Tujuan Guru dalam Metode Pengajaran PAI
Peranan
merupakan merupakan pola tingkah laku seseorang petugas yang merupakan ciri
pokok sesuai dengan tugas dan fungsinya
masing masing untuk mencapai tujuan. Peranan seseorang petugas, sangat erat
kaitannya dengan fungsinya masing masing. Dalam hal ini seorang Guru dengan
peranannya sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih memiliki yang tugasnya
untuk mendidik, membimbing dan melatih bertujuan untuk meningkatkan kemampuan,
kecerdasan dan pola tingkah laku yang baik pada peserta didik. Maka dari itu
seorang Guru harus kaya akan berbagai macam metode dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pendidik.
Secara
etimologi metode berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu method yang berarti suatu cara kerja
yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu
tujuan. Apabila metode disandingkan dengan kata pembelajaran, maka berarti
suatu cara atau sistem yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan agar
anak didik dapat mengetahui, menguasai dan mempergunakan bahan pelajaran
tertentu.[5]
Metode
dapat juga diartikan sebagai suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Dalam bahasa Arab metode disebut thariqat
adalah jalan atau cara yang teratur dan berfikir baik untuk mencapai
maksud. Sehingga dapat difahami bahwa metode pembelajaran adalah suatu jalan
atau cara yang dilalui untuk menyajikan bahan ajar agar mencapai tujuan
pelajaran.[6]
Terkait
dengan deskriptif di atas maka seorang Guru harus mempunyai atau menguasai
beberapa metode pengajaran terutama dalam pengajaran PAI agar dapat mencapai
tujuan pengajaran yang efektif baik dalam hal mengembangkan kemampuan kognitif,
afektif dan kemampuan psikomotorik siswa sehingga tujuan pembelajaran benar
benar tercapai. Adapun berapa tujuan Guru dalam metode pengajaran PAI adalah
sebagai berikut
1. Guru
Sebagai Konseptor
Artinya seorang Guru harus mampu
membaca psikologis para peserta didiknya dengan tujuan agar mampu membuat
konsep metode pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didiknya,
Konsep dan metode ini juga harus dikorelasikan dengan tujuan pengajaran dan
jenis mata pelajaran. misalnya ketika kita ingin mengajarkan bahasa arab sangat
tidak efektif sekali apabila di dalamnya kita menggunakan metode ceramah.
Karena bahasa arab tujuannya untuk menumbuhkan penguasaan berbicara,
menerjemahkan, dan memahami bahasa arab maka metode yang digunakan oleh seorang
Guru adalah metode tanya jawab, metode menghafal, metode demonstrasi, metode
bermain peran, metode latihan, dan lain lain.
2. Guru
Berperan Sebagai Informator
Sebagai informator Guru bertujuan untuk
menyampaikan informasi yang up to date yang
berfungsi untuk menunjang materi materi pengajaran. Contohnya dalam mengajarkan
tentang Bahasa Arab seorang Guru harus bisa menyampaikan tentang informasi
keunggulan yang dimiliki seseorang ketika menguasai bahasa arab dengan
mengambil contoh pada orang orang yang telah sukses, selain itu sebagai
informator juga berarti Guru harus melaksanakan cara-cara mengajar informatif,
laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun
umum.
3.
Organisator
Sebagai
organisator seorang Guru harus mampu mengelolah dan mengatur situasi belajar
yang kondusif, dalam mengelolah kelas seorang Guru harus memiliki strategi yang
baik agar mampu menguasai kelas dan menciptakan suasana nyaman. Sebagai
Organisator berarti Guru juga memiliki kegiatan pengelolaan aktivitas akademik,
menyusun tata tertib kelas, menyusun kalender akademik dan sebagainya. Semua
diorganisasikan sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar
pada diri siswa.[7]
4. Motivator
Sebagai
motivator Guru bertujuan untuk mendorong anak didik agar bergairah dan aktif
belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, Guru dapat menganalisis motiv-motiv yang
melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah.
Setiap saat Guru harus bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi
edukatif tidak mustahil ada diantara anak didik yang malas belajar dan
sebagainya.[8]
5. Inisiator
Dalam
peranannya sebagai inisiator Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan
dalam pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang
harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
pendidikan. sehingga prosesnya tidak ketinggalan zaman dan mengalami perkembangan yang
lebih baik dari keadaan sebelumnya.[9]
6. Fasilitator
Sebagai
fasilitator Guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan
kemudahan kegiatan belajar anak didik. Lingkungan belajar yang tidak
menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan,
fasilitas belajar yang kurang tersedia, menyebabkan anak didik malas belajar.
Oleh karena itu menjadi tugas Guru bagaimana
menyediakan fasilitas, sehingga akan tercipta lingkungan
belajar yang menyenangkan anak didik.[10]
7. Pembimbing.
Berarti kehadiran
Guru di sekolah adalah untuk membimbing siswa menjadi manusia dewasa yang
berprilaku secara mandiri, awalnya siswa tergantung pada bantuan Guru karena
kekurangmampuannya. Namun dengan bimbingan Guru, rasa ketergantungan tersebut
semakin berkurang dikarenakan tingkat kedewasaan telah berkembang sehingga
nantinya mampu berdiri sendiri (mandiri) dalam belajar.[11]
8. Demonstrator
Berarti Guru
harus memperjelas penjelasannya melelui peragaan alat dan gerak-gerak ritme
tubuh sehingga memudahkan pemahaman siswa, dengan demikian Guru dapat membantu
memperjelas pemahaman siswa sehingga diharapkan adanya kesejalanan antara
keinginan Guru dan pemahaman siswa dan diantara mereka tidak terjadi salah
pengertian.[12]
9. Pengelola kelas
Berarti Guru
berperan dalam mengelola proses pembelajaran. Ia hendaknya mengatur penempatan
masing-masing siswa sesuai dengan proporsinya, menjadi dari kegaduhan dan
membuat suasana kelas semakin menyenangkan sehingga aktivitas mengajar semakin
optimal.[13]
10. Mediator
Berarti Guru
harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup terhadap penggunaan
berbagai jenis media pendidikan sebagai alat komunikasi yang efektif dalam
proses belajar mengajar (PBM) sehingga dapat membantu memperjelas eksplanasi
dan sebagai jalan pemecahan masalah.[14]
11.
Supervisor
Berarti Guru
harus membantu memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses
pembelajaran. Untuk itu teknik-teknik supervisi harus dikuasai oleh Guru
sehingga akan membantu memperbaiki situasi dan kondisi belajar mengajar.
Teknik-teknik tersebut dapat diperoleh melalui jabatan, pengalaman, pendidikan,
kecakapan dan ketrampilan-ketrampilan yang dimilikinya serta sifat-sifat
kepribadian yang menonjol.[15]
12. Evaluator
Guru bertugas menilai aspek-aspek
instrinsik (kepribadian) dan ekstrinsik yang mengarah kepada pencapaian
prestasi verbal siswa. Keduanya bermanfaat bagi perkembangan jiwa dan prilaku
mereka dalam pencapaian prestasi yang optimal.[16]
Hasil dari evaluasi ini kemudian menjadi landasan untuk guru dalam pembelajaran
selanjutnya.
13. Administrator
Dalam
hal ini seorang guru selain mengajar dan mengatur dan mengatur strategi belajar
guru juga harus mempunyai catatan- ctatan setiap mengejar misalnya guru membuat
silabus dan RPP yang menjadi pedoman dalam melakukan pembelajaran. guru juga harus mempunyai data data lengkap
tentang murid muridnya sehingga guru tau betull psikologis peserta didiknya.
D.
KESIMPULAN
Guru merupakan seseorang yang
bertugas untuk menyampaikan informasi, pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan
kepada peserta didiknya. Maka dari itu gurulah orang orang yang bertanggung
jawab dalam perkembangan potensi peserta didik secara menyeluruh pertama
potensi pengetahuan. Bagaimana strategi atau metode yang digunakan seorang guru
untuk mengupayakan peserta didik yang semula tidak mengetahui tetang sesuatu
akhirnya bisa mengetahui, potensi sikap bagaimana seorang guru
mampu mendidik peserta didik, sehingga yang semula peserta didik tidak mempunyai
adab atau sopan santun akhirnya menjadi siswa yang beradab. Ketiga pengembangan
potensi keterampilan peserta didik sehingga setelah melelui pendidikan peserta
didik mempunyai keterampilan untuk berkreasi.
Selain peran guru menyampaikan materi pelajaran seorang guru juga
berpenran mengatur strategi pembelajaran karena dalam pendidikan ada salah satu
komponennya yang disebut metode pembelajaran. Metode pembelajaran tentunya
dijalankan oleh seorang seorang gur. Adapun peran guru dalamm metode
pembelajaran adalah sebagai informator, sebagai motivator, sebagai iisiator,
sebagai administrator, sebagai mediator, supevisor, pengelolah kelas,
demonstrator, dan lain lain.
9
|
Arief
, Arifuddin M. The Magic Of Theaching.
Hakim Publishing Bandung. tahun 2013
, Emi Indra, 5
rukun pembelajaran kurikulum 2013, Endece Press, Palu Barat, Tahun 2014
Berwandi. Tugas
dan Fungsi Guru Agama Islam. http://oktanovia-berwandi.blogspot.co.id/2013/10/fungsi-dan-tugas-Guru-agama-islam.html
Nasih,
Ahmad Munjin, Lilik Nur Kholidah. Metode
dan Tekhnik Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Refika Aditama. Bandung. Tahun 2013
Tikus.
Peranan dan Fungsi Guru PAI dalam Proses
Belajar. http://perahujagad.blogspot.co.id/2012/06/peran-dan-fungsi-Guru-pai-dalam-proses.html.
Widodo, Rahmat. Peranan Guru pendidikan Agama Islam, http://pendidikanmendows.blogspot.co.id/2015/10/peranan-Guru-pendidikan-agama-islam.html.
10
|
[1] Arifuddin M. Arief, The Magic Of Theaching, Hakim Publishing,
Bandung, tahun 2013, H. 12
[2] Arifuddin M. Arief, Emi Indra, 5 rukun pembelajaran kurikulum 2013,
Endece Press, Palu Barat, Tahun 2014, H. 21-22
[3] Ibid, H. 25
[4] Ibid, H. 23
[5] Ahmad Munjin Nasih, Lilik Nur
Kholidah, Metode dan Tekhnik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
Refika Aditama, Bandung, Tahun 2013, H.29
[6] Ibid
[7]
Tikus, Peranan dan Fungsi Guru PAI dalam
Proses Belajar, http://perahujagad.blogspot.co.id/2012/06/peran-dan-fungsi-Guru-pai-dalam-proses.html,
diakses pada tanggal 02 maret 2017
[8] Ibid
[9] ibid
[10]
Rahmat widodo, Peranan Guru pendidikan
Agama Islam, http://pendidikanmendows.blogspot.co.id/2015/10/peranan-Guru-pendidikan-agama-islam.html,
diakses tanggal 03 maret 2017
[11] ibid
[12] ibid
[13]
Berwandi, Tugas dan Fungsi Guru Agama
Islam, http://oktanovia-berwandi.blogspot.co.id/2013/10/fungsi-dan-tugas-Guru-agama-islam.html,
diakses tanggal 02 maret tahun 2017
[14] ibid
[15] ibid
[16] ibid
Labels: METODE PEMBELAJARAN, peran guru dalam metode pembelajaran PAI, PERAN GURU PAI